Kisah Masa Lalu Draken – Siapa sangka, sosok Draken yang gagah, setia kawan, dan berjiwa pemimpin dalam Tokyo Revengers ternyata lahir dari latar belakang yang kelam dan penuh luka. Ken Ryuguji, atau lebih dikenal dengan nama Draken, bukanlah anak yang tumbuh di lingkungan penuh cinta dan kenyamanan. Justru sebaliknya hidupnya dimulai dari tempat yang suram, keras, dan dingin. Ia tidak pernah mengenal siapa ayahnya, sementara ibunya hanyalah seorang wanita penghibur yang tidak peduli padanya. Sejak kecil, Draken sudah terbiasa menghadapi kehidupan tanpa bimbingan, tanpa kasih, dan tanpa tempat pulang yang benar-benar bisa disebut rumah.
Ia dibesarkan di sebuah rumah bordil, dikelilingi bonus new member 100 oleh dunia malam yang penuh suara bising dan aroma parfum murahan. Bayangkan anak kecil tumbuh di lingkungan seperti itu—apa yang bisa diharapkan? Tapi dari tempat gelap itulah, muncul sosok kuat bernama Draken. Bukannya menjadi anak manja yang menjerit-jerit karena hidupnya pahit, Draken justru tumbuh menjadi sosok yang tangguh. Ia belajar bahwa dunia tidak akan memberinya apa pun secara cuma-cuma, dan satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan menjadi lebih keras dari kehidupan itu sendiri.
Pertemuan Kisah Masa Lalu Draken
Hidup Draken berubah saat ia bertemu dengan Manjiro Sano, atau Mikey, sosok pemimpin yang karismatik dari Tokyo Manji Gang. Pertemuan ini bukan sekadar takdir, melainkan titik balik yang menentukan masa depan Draken. Dua anak dengan latar belakang berbeda namun sama-sama haus akan arti persahabatan dan tujuan hidup, akhirnya membentuk ikatan yang tak tergoyahkan. Di balik kepribadian Mikey yang tampak santai dan sering terlihat ceroboh, Draken hadir sebagai penyeimbang. Ia bukan hanya teman, tapi juga kompas moral, sekaligus benteng pertahanan Mikey dari sisi gelapnya sendiri.
Draken tidak pernah takut untuk mengoreksi Mikey, bahkan jika itu harus mem buat mereka berselisih. Di mata Draken, loyalitas bukan berarti membabi buta. Ia tahu bahwa pertempuran terbesar bukan hanya di jalanan, tapi juga di dalam diri masing-masing. Itulah kenapa Draken seringkali terlihat sebagai suara logis dalam Tokyo Manji Gang. Ia tahu apa yang harus dilakukan, meski seringkali pilihannya tidak populer. Dan semua itu berasal dari masa lalunya yang mengajarkan bahwa kelembutan bukan untuk ditunjukkan, tapi untuk disimpan sebagai senjata terakhir.
Baca Juga Berita Terbaik Lainnya Hanya Di sybervisor.com
Pertarungan Melawan Takdir
Namun hidup tidak pernah membiarkan Draken tenang. Dalam alur cerita Tokyo Revengers, Draken berkali-kali harus berhadapan dengan takdir kejam yang mengancam dirinya dan orang-orang yang ia cintai. Salah satu momen paling mengguncang adalah saat ia hampir kehilangan nyawanya karena serangan dari kelompok musuh. Di sanalah kita melihat bagaimana pengaruh besar Draken bagi geng Toman. Ketika ia terbaring sekarat, bukan hanya satu atau dua orang yang terpukul—seluruh geng merasa hancur. Draken bukan sekadar petarung, ia adalah jiwa dari pergerakan itu.
Takdir tampaknya senang bermain-main dengan kehidupan Draken. Berkali-kali ia harus memilih antara jalan kekerasan yang sudah dikenalnya atau mencoba mengubah nasib dengan mempertahankan nilai-nilai yang ia yakini. Tapi Draken bukanlah pria yang menyerah. Ia tidak takut berlumur darah jika itu untuk melindungi teman. Ia tidak ragu berdiri di garis depan, bahkan saat nyawanya dipertaruhkan. Dan yang lebih gila—ia melakukannya tanpa rasa takut, seolah kematian bukan hal yang asing baginya.
Luka yang Tak Pernah Sembuh
Meski terlihat kuat dari luar, Draken menyimpan luka yang dalam. Ia tahu rasanya kehilangan, tahu rasanya dikhianati, dan tahu bagaimana rasanya menjadi tidak diinginkan. Semua rasa itu tidak pernah benar-benar hilang, hanya saja ia memilih untuk tidak menunjukkannya. Setiap pukulan yang ia lontarkan dalam pertarungan seolah menjadi pelampiasan dari rasa sakit yang tidak pernah sempat diungkapkan. Ia tidak butuh simpati. Ia hanya butuh seseorang yang mengerti bahwa ia juga manusia—bukan sekadar mesin tempur yang bisa terus menerus menahan beban.
Draken adalah potret dari seorang anak yang tumbuh tanpa cinta, tapi menciptakan cinta dari pertemanannya. Ia adalah bukti bahwa bahkan dari tempat paling kelam, bisa lahir cahaya yang membakar terang. Tapi harga yang harus dibayar? Nyaris segalanya. Dan sampai kapanpun, bayang-bayang masa lalu itu akan terus mengikuti di belakangnya.