Jika kamu mengikuti anime Demon Slayer, pasti kamu tahu siapa sosok yang menjadi pusat dari semua penderitaan yang dialami oleh Tanjiro Kamado. Muzan Kibutsuji, makhluk yang tak hanya menebar teror, tetapi juga menghadirkan ancaman yang lebih besar dari yang bisa dibayangkan. Dia bukan hanya sekedar musuh; dia adalah representasi dari kejahatan yang tak terkalahkan. Namun, bagi Tanjiro, setiap langkah untuk mengalahkan Muzan adalah langkah menuju kesengsaraan.
Muzan Kibutsuji: Kejahatan yang Tak Pernah Terpuaskan
Muzan Kibutsuji bukanlah sosok yang bisa dianggap enteng. Sebagai raja iblis yang pertama dan terakhir, dia memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Bukan hanya kekuatan fisik, tetapi kemampuan untuk mengendalikan segala hal di sekitarnya. Muzan bukan hanya mengubah manusia menjadi iblis, tetapi dia juga mengontrol pikiran mereka. Begitu besar kekuatan yang dia miliki, membuat dia menjadi musuh yang sangat sulit dihadapi. Bahkan para Pemburu Iblis terbaik pun, seperti Hashira, harus berpikir ribuan kali sebelum bertarung dengannya.
Namun, bukan itu yang paling menakutkan dari Muzan. Muzan adalah simbol keabadian yang tak bisa disingkirkan begitu saja. Iblis pertama ini telah ada selama berabad-abad, dan dia tidak hanya berusaha menguasai dunia, tetapi juga mempermainkan takdir. Setiap kali Tanjiro dan kelompoknya bergerak maju, mereka tahu bahwa Muzan selalu ada di belakang mereka, mengawasi dan menunggu kesempatan untuk menghancurkan mereka. Ancaman Muzan tidak hanya berupa kekuatannya, tetapi juga keberadaannya yang selalu mengintai.
Penderitaan Tanjiro: Takdir yang Berulang
Lantas, apa yang membuat Tanjiro begitu terikat dengan Muzan? Tidak lain karena dia adalah penyebab langsung dari tragedi yang menimpa keluarga Tanjiro. Tanjiro adalah satu-satunya yang selamat dari pembantaian iblis yang dilakukan oleh Muzan. Karena satu kesalahan kecil—ketika Tanjiro terlambat kembali ke rumah—sebuah pembantaian terjadi, dan seluruh keluarganya tewas. Tanjiro yang polos hanya ingin hidup bahagia bersama keluarganya, namun hidupnya berubah selamanya karena satu sosok jahat ini.
Bukan hanya itu, Tanjiro juga menghadapi kenyataan pahit bahwa adiknya, Nezuko, yang semula selamat dari serangan itu, ternyata juga berubah menjadi iblis setelah pertemuan dengan Muzan. Betapa besar penderitaan yang harus ditanggung Tanjiro. Setiap langkah Tanjiro menuju kemenangan atas Muzan adalah langkah yang penuh dengan rasa sakit, kehilangan, dan pengorbanan. Bahkan setelah menjadi Pemburu Iblis, dia tetap terikat pada tanggung jawab untuk membalas kematian keluarganya.
Muzan Kibutsuji dan Takdir Tanjiro: Kenapa Semua Berputar di Sekitar Mereka?
Muzan tidak hanya menghadirkan ancaman fisik, tetapi juga psikologis bagi Tanjiro. Perjuangan Tanjiro untuk mengalahkan Muzan tidak pernah semudah yang dibayangkan. Ada begitu banyak hal yang harus dia korbankan, termasuk mempertaruhkan nyawanya demi adiknya, Nezuko, dan juga harapan untuk menyelamatkan dunia dari cengkeraman iblis. Namun, di balik perjuangan itu, ada takdir yang tak bisa dihindari. Muzan selalu menjadi bayangan yang mengikutinya, mengganggu setiap gerakan yang dilakukan Tanjiro.
Muzan adalah iblis yang cerdas dan licik. Dia tahu bagaimana memanfaatkan kelemahan musuhnya. Tanjiro, dengan tekadnya yang kuat, memang bisa menghancurkan sebagian besar iblis yang menghalanginya, tetapi tidak dengan Muzan depo 10k. Dia tahu kapan harus mundur, kapan harus menyerang, dan kapan harus memanfaatkan ketidakpastian yang dimiliki oleh Tanjiro dan teman-temannya. Dengan rencana yang tak terhitung jumlahnya, Muzan mampu menyergap Tanjiro dan kelompoknya dalam setiap langkah mereka.